Bobo, majalah keluargaku (waktu itu)
teman bermain dan belajar
Familiar dengan kata-kata di atas?? Ato malahan jadi teringat ama masa-masa kecil?? Itulah saya, sangat familiar dengan majalah Bobo bahkan di rumah Kakung Ngawi masih ada loh majalahnya meskipun dah pada usang. Kakung (Bapaknya Mama) mengenalkan Bobo kepada Mama sejak Mama duduk di kelas 1 SD. Awalnya sih sebagai oleh-oleh sepulang kantor namun karena Mama & Tante Nita (adik Mama) kelihatan tertarik akhirnya ketika Mama duduk di kelas 3 SD memutuskan untuk berlangganan. Waktu itu Tante Nita masih berusia 5 tahun.
Kalo gak salah waktu itu terbitnya setiap hari Kamis. Waah, jadi terkenang masa lalu ketika harus berebut masuk rumah ama Tante Nita setiap hari Kamis sepulang sekolah. Tempat yang pertama yang dituju adalah pintu depan. Ada apa? Karena setiap Kamis pagi, Pak Bobo (begitulah kita menyebut loper koran yang nganterin Bobo) menyelipkan majalah Bobo di sela-sela pintu secara rumah kosong, gak ada orang dan terkunci. Dan ketika Tante Nita belum bisa membaca, Mama dengan setia harus membacakan semua isi majalah.
Jangan salah, majalah Bobo adalah bacaan utama Mama & Tante Nita looh. Menu makan siang gak lengkap tanpa majalah Bobo. Ketika Kakung memutuskan berhenti berlangganan karena menurut beliau majalah tersebut sudah kurang cocok dengan usia Tante Nita, akhirnya Tante memilih tabloid Gaul sebagai penggantinya. Tau gak, Tante masih berlangganan & membaca Bobo sampai duduk di kelas 1 SMP. Waah, berarti hampir 10 tahun berlangganannya.
Jangan salah, majalah Bobo adalah bacaan utama Mama & Tante Nita looh. Menu makan siang gak lengkap tanpa majalah Bobo. Ketika Kakung memutuskan berhenti berlangganan karena menurut beliau majalah tersebut sudah kurang cocok dengan usia Tante Nita, akhirnya Tante memilih tabloid Gaul sebagai penggantinya. Tau gak, Tante masih berlangganan & membaca Bobo sampai duduk di kelas 1 SMP. Waah, berarti hampir 10 tahun berlangganannya.
Sekarang, dah gak pernah membaca majalahnya cuman kadang-kadang masih sempet mampir ke Bobo di dunia maya. Di rumah emang ada majalah Donal Bebek, dulu Mama sempet berlangganan. Namun akhirnya berhenti karena lebih banyak gak dibacanya daripada dibaca. Nanti, suatu saat nanti ketika Naufal mulai beranjak besar mungkin di rumah harus selalu siap sedia majalah anak-anak. Bukan apa-apa, Mama bercita-cita Naufal mempunyai ketergantungan membaca buku, seperti Mamanya :). Hal yang baik bukan??
Post a Comment